Sunday, August 5, 2012

Menikmati Perpaduan Budaya di Keraton Kasepuhan Cirebon


Saat ini (5/8/12) cuaca di Cirebon sangat panas dan kering, karena sedang berhembus angin kumbang yaitu angin yang membawa udara kering yang biasa berhembus di wilayah Cirebon hingga Tegal pada Bulan Agustus setiap tahunnya. 

Untuk mengurangi pengaruh hawa panas dari angin kumbang tersebut, Cirebon Insight memutuskan untuk berjalan-jalan ke Keraton Kasepuhan, yaitu sebuah keraton tertua dan termegah di Cirebon. Keraton ini dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. 

Pada awalnya Keraton Kasepuhan bernama Keraton Pakungwati, nama tersebut diambil dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua.

Disebelah Timur Keraton terdapat bangunan yang cukup tinggi Bangunan ini bernama Siti Inggil atau dalam bahasa Cirebon sehari-harinya adalah lemah duwur yaitu tanah yang tinggi. Bangunan tersebut dikelilingi dengan tembok bata tua atau terracota yang masih kokoh, tembok tersebut memiliki gapura bergaya bentar sebagai pintu masuknya. Gapura bentar adalah gapura khas kerajaan Majapahit, konon bentuk Keraton Pakungwati pada awalnya mengadopsi bentuk istana Trowulan Majapahit. Hal unik lainnya pada tembok tersebut adalah terdapat ornamen berupa piringan keramik yang berasal dari Cina dan Eropa yang tertanam hampir di sepanjang tembok gapura.

Di depan Keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang bernama Alun-alun Sangkala Buana. Dahalu di alun-alun tersebut setiap hari Sabtu selalu digelar latihan keprajuritan yang disebut dengan Saptonan. Di alun-alun tersebut juga dijadikan tempat untuk melaksanakan hukum pidana Islam, seperti hukum cambuk bagi masyarakat yang bersalah. 

Di Sebelah Barat Alun-alun tersebut berdiri sebuah masjid yang usianya tidak jauh berbeda dengan Istana Pakungwati, yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid ini memiliki keunikan dengan dikumandangkannya Adzan Pitu, yaitu Adzan (panggilan sholat) yang disuarakan bersama tujuh orang muadzin sekaligus.

Sebelum memasuki gerbang komplek Keraton Kasepuhan atau yang disebut Kompleks Siti Inggil,  kita akan menemui dua buah pendopo, yang terletak di sebelah barat disebut Pancaratna yang dahulunya merupakan tempat berkumpulnya para punggawa Keraton dan lurah, sedangkan pendopo sebelah timur disebut Pancaniti yang merupakan tempat para perwira keraton ketika diadakannya latihan keprajuritan di alun-alun.

Setelah Melewati gerbang atau disebut juga regol akan tampak halaman luas di tengah halaman tersebut tampak patung dua ekor macan putih yang disebut juga dengan Macan Ali, yang menjadi lambang dari Keraton kasepuhan, juga menjadi simbol dari keraton lainnya di Cirebon. Di belakang patung tersebut tampak bangunan utama berwarna putih. Bangunan tersebut bernama Malang Semirang dengan jumlah tiang utama 6 buah yang melambangkan rukun iman.

Dibelakang bangunan tersebut terdapat beberapa ruangan yang termasuk ruangan utama yang sering dijadikan kegiatan kenegaraan Sultan kasepuhan, seperti Bangsal Pringgodani dan Bangsal Panembahan yang merupakan ruangan utama tempat Sultan menerima tamu kenegaraan ataupun mengadakan rapat-rapat penting bersama para petinggi keraton.

 Dalam bangsal panembahan kita akan kembali disuguhkan pemandangan yang luar biasa dari perpaduan beberapa budaya, seperti Jawa, Arab, China dan Eropa. Seperti lukisan dan lampu gantung yang berasal dari Eropa, maupun ornamen bunga lotus/teratai merah pada dingding Bangsal Panembahan yang mewakili budaya China.

Di dalam komplek Keraton kasepuhan kita juga dapat menemukan dua buah musium keraton, musium di sebelah barat adalah musium yang berisikan benda-benda pusaka keraton, seperti alat musik yang terdiri dari gending dan gamelan, perlengkapan perang mulai dari keris, tombak, baju jirah serta beberapa meriam dari portugis dan somalia. 

Sedangkan musium di sebelah timur adalah musium Singa Barong, yang berisi kereta pusaka keraton Kasepuhan yang merupakan perwujudan beberapa mahluk yang bertubuh singa, berkepala naga, berbelalai gajah serta bersayap garuda. Kereta pusaka ini tersimpan rapih dalam musium tersebut dan hanya dikeluarkan pada bulan syawal untuk di jamas atau dibersihkan.

Untuk memasuki Keraton Kasepuhan, kita hanya perlu merogoh kantong sebesar Rp 5.000,- saja itupun sudah termasuk jasa pemandu wisata yang juga merupakan abdi dalem Keraton Kasepuhan. Sedangkan untuk memasuki kompleks Siti Inggil kita tidak dipungut biaya sepeserpun. Dalam kompleks Siti Inggil yang sejuk ini kita masih bisa merasakan suasana Istana Trowulan Majapahit.

Keraton Kasepuhan terletak di Jl Lemah Wungkuk Cirebon, letaknya tidak jauh dari Pasar Kanoman (keraton Kanoman). Banyak akses transportasi dari Stasiun Kejaksan Cirebon dan  Stasiun Prujakan, maupun dari Terminal Harjamukti Cirebon kita dapat menggunakan becak maupun angkot. Untuk ongkos becak dari Stasiun Kejaksan dan Prujakan sekitar Rp 15.000,- dan dari Terminal Harjamukti sekitar Rp 20.000,-. Sedangkan untuk angkot, dari ketiga “gerbang masuk” kota Cirebon tersebut, perlu setidaknya dua kali ganti angkot dengan ongkos Rp 2.500, sekali jalan. (ysg)

1 comment:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
    berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
    hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
    saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    ReplyDelete