Friday, August 5, 2011

Bersilahturahmi ke Kerajaan Kera

Mereka saling menatap, saling berbagi ruang tanpa ada rasa takut. Kedua mahluk Tuhan berbeda species ini tampak begitu akrab, mereka berbaur dengan harmonsinya, hingga tidak bisa dibedakan lagi siapa menonton siapa.

Itulah kesan yang dapat kita tangkap saat berkunjung ke obyek wisata Plangon yang terletak di Desa Babakan kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Lokasinya yang tepat berada di pinggir jalan, menjadikan Pelangon mudah untuk dikunjungi.

Plangon adalah sebuah hutan wisata yang dijadikan habitat oleh puluhan kera. Konon menurut legenda, kera-kera tersebut berasal dari sekumpulan prajurit Pajajaran yang dikutuk, karena tingkah laku mereka yang sulit diatur seperti layaknya kera. Karena itu di yakini pula oleh masyarakat sekitar, bahwa di sana terdapat beberapa wilayah yang masing-masing dikuasai oleh seekor kera jawara. Legenda tersebut menjadikan tempat ini semakin populer dikunjungi oleh para wisatawan. Namun begitu, kera-kera di sana cukup jinak dan terkadang usil terhadap para pengunjung. 

Selain hutan yang dijadikan oleh habitat puluhan kera, di Plangon juga terdapat makam tokoh penting dalam Sejarah Cirebon, yaitu makam Pangeran Panjunan dan makam Pangeran Kejaksan. Kedua makam yang terletak di puncak Bukit Plangon ini sering didatangi oleh warga untuk berziarah. Untuk menuju lokasi makam tersebut, kita harus meniti ratusan anak tangga yang membelah bukit plangon, disepanjang perjalanan kita juga akan disuguhi oleh pemandangan hutan yang indah serta ulah jahil kera-kera yang tinggal di sana. 

Mereka biasanya secara bergerombol selalu mengikuti pengunjung yang berjalan menaiki anak tangga. Tapi jangan khawatir, tidak ada unsur mistis dari tingkah laku kera tersebut. mereka hanya mengharapkan kita untuk memberikan makanan. Karena kera-kera tersebut terbiasa menerima makanan berupa kacang garing yang biasa dilemparkan pengunjung kepada mereka. karena itu jangan lupa membawa bekal kacang garing untuk diumpankan kepada kera-kera tersebut, agar mereka selalu bergerombol di sekitar kita, sehingga kita bisa menikmati aksi lucu mereka.

Bagi yang tidak ingin bersusah payah memasuki Hutan Plangon tidak perlu khawatir. Karena begitu kita menepikan kendaraan kita di lahan parkir tepat di tepi jalan. Kera-kera itu secara jinak pasti akan mendekati kita secara bergerombol. Dengan bermodalkan kacang garing yang banyak di jual di sana, kita juga sudah bisa menikmati aksi jinak kera-kera yang lucu itu.

Objek wisata Plangon banyak didatangi pengunjung pada hari-hari libur, baik oleh masyarakat setempat maupun dari luar kota. Terutama menjelang Bulan Ramadhan, pengunjung biasanya mengajak keluarga maupun kerabat mereka untuk sekedar makan bersama di sana. Mungkin inilah yang disebut dengan bersilahturahmi ke ”leluhur”.(ysg)

1 comment:

  1. Assalamualaikum wrb, saya mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya lillahi ta’ala hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Suci Andini tinggal di Riau,dulu saya berprofesi sebagai penjahit namun himpitan ekonomi yakni hutang piutang dalam membangun usaha saya kian semakin besar tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya tetap ikhtiar, pada suatu hari saya membuka buka internet tidak sengaja saya melihat postingan seseorang yang sama seperti keadaan saya tapi beliau sudah berhasil,beliau dibantu oleh Kyai H. Sakti Mangunkarso tanpa pikir panjang saya menghubungi beliau, saya diberikan pencerahaan dan solusi, pada awalnya saya ragu ragu tapi saya coba memberanikan diri mengikuti saran beliau,alhamdulillah berjalan lancar dan sekarang saya punya beberapa mini market dan penginapan didaerah Riau,terimah kasih saya ucapkan pada Kyai H. Sakti Mangunkarso sebab berkat beliau saya bisa seperti ini,mungkin banyak orang yang menyebut saya mengada-ada tapi saya buktikan sendiri,khusus yang serius mau bantuan silahkan hub beliau Kyai Sakti Mangunkarso beliau orangnya ramah ini nomor beliau 0852 1117 4125 ini pengalaman pribadi saya percaya atau tidak semua tergantung pembaca demi Allah ini nyata sekian dan terima kasih ,Assalamualaikum Wrb....allahuakbar....allahuakbar....allahuakbar.

    ReplyDelete