Saturday, July 23, 2011

Hilangnya Lahan Bermain Anak


Jangan menyalahkan keberadaan permainan modern atas hilangnya permainan tradisional. Kenapa? Karena permainan tradisional memerlukan lahan untuk bermain, sedangkan permainan modern tidak.

Semakin minimnya lahan di daerah perkotaan yang dapat dijadikan anak-anak untuk bermain, cukup berpengaruh pada semakin jarangnya permainan tradisional dimainkan oleh anak-anak. Pada umumnya permainan tradisional adalah permainan yang asyik dimainkan secara berkelompok, sehingga memerlukan lahan untuk bermain. Dengan hilangnya lahan-lahan tersebut karena semakin padatnya perumahan, membuat anak-anak bermain bukan pada tempatnya, seperti di pinggir rel kereta api, di tepi jalan raya, ataupun areal-areal lain yang jauh dari pemukiman mereka. Yang semuanya sangat beresiko bagi keselamatan anak-anak. Lihat saja anak-anak yang bermain layang-layang di bawah kabel listrik tegangan tinggi, atau mereka yang berlarian mengejar layangan di jalan raya. Lihat juga betapa banyaknya anak-anak yang bermain sepak bola di tepi rel kereta api.

 Kondisi ini tentunya membuat para orang tua menjadi khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka. Karena itulah orang tua lebih memilih anak-anaknya bermain di sekitar rumah atau hanya bermain di dalam rumah saja. Di sinilah permainan-permainan modern dirasa menjadi pilihan yang tepat, karena selain aman, para orang tua juga merasa tidak khawatir dengan keselamatan anak mereka.

Taman bermain! Itulah yang harus menjadi perhatian bagi kita semua, khususnya pemerintah daerah setempat. Keberadaan taman bermain sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk belajar berkomunitas melalui permainan-permainan yang mereka lakukan bersama ataupun melalui olahraga seperti sepak bola.

Bagi pemukiman di daerah perkotaan yang terlanjur padat, mungkin perlu dicari alternatif-alternatif lain yang dapat dijadikan oleh anak-anak sebagai lahan bermain, seperti pelataran masjid yang pada umumnya menyisakan lahan, bisa juga lapangan atau pelataran sekolah yang “dipinjamkan” sebagai lahan bermain diluar jam sekolah. Tapi bagi pemukiman-pemukiman baru yang masih dalam tahap pengembangan, kiranya wajib menyisakan lahan untuk tempat bermain anak-anak. Agar anak-anak dapat bermain dengan nyaman, tanpa dibayang-bayangi resiko yang dapat membahayakan nyawa mereka. Untuk anak-anak Indonesia, Selamat Hari Anak Nasional. (ysg)


No comments:

Post a Comment