Saturday, July 23, 2011

Saat Anak-anak Tak lagi menggemari Lagunya


Anak-anak kecil saat ini lebih fasih menyanyikan lagu-lagu dewasa bertemakan cinta, ketimbang lagu anak-anak yang ceria.

Menghilangnya tayangan lagu anak anak dari layar kaca ternyata berpengaruh juga pada kecenderungan bernyanyi anak-anak saat ini. mereka tak lagi menyanyikan lagu-lagu anak yang ceria dan menggemaskan seperti lagu Berkebun, Balonku, Cicak-cicak di Dinding, Topi Saya Bundar, serta sederet lagu anak-anak lainnya. Mereka lebih memilih dan bangga menyanyikan lagu-lagu dewasa yang sedang ngetop saat ini, walaupun tema lagunya tidak cocok dengan usia dan perkembangan mental mereka.

Menghilangnya tayangan lagu anak-anak dilayar kaca juga ternyata berpengaruh pada terhentinya kreativitas para pencipta lagu anak-anak. Selain para maestro pencipta lagu anak seperti Pak Kasur, Bu Kasur, Bu sud, At Mahmud yang pernah berjaya. Pada era tahun sembilanpuluhan, saat lagu anak-anak kerap ditayangkan dilayar kaca, kita mengenal beberapa pencipta lagu anak yang produktif, seperti Papa T. Bob misalnya. Namun matinya industri musik anak-anak telah berdampak langsung pada matinya kreatifitas para pencipta lagu anak-anak. Sehingga sejak saat itu hampir tidak ada lagu anak-anak ciptaan terbaru.

Tengok saja beberapa festival/lomba nyanyi anak yang kerap ditayangkan TV swasta, hampir seluruhnya lagu-lagu yang ditampilkan adalah lagu dewasa, sementara lagu anak-anak hanya muncul sesekali saja sebagai formalitas belaka.

Fenomena ini sangat disayangkan oleh masyarakat, seperti halnya Ibu Hj. Sudiharti, warga Jl. Pancuran dan nenek dari 3 cucu ini merasa kebutuhan cucunya akan lagu anak tidak dapat terpenuhi lagi melalui layar kaca, karena sudah didominasi oleh lagu-lagu dewasa. Sementara Bu Anche, warga Jl Tuparev, juga menanggapi hal yang serupa, ia mencoba memenuhi kebutuhan anaknya akan lagu anak-anak dengan download melalui internet, itupun yang ia dapat adalah klip-klip lagu era sembilanpuluhan. “lagu anak-anak itu memang perlu untuk perkembangan otak anak, makanya saya bela-belain hunting di internet” tutur ibu satu anak ini.

Keberadaan lagu anak-anak memang sangat dibutuhkan, kareana anak memiliki dunianya sendiri, yaitu dunia anak-anak dan tidak dapat dicampuradukan dengan dunia orang dewasa. Hilangnya lagu anak-anak sekiranya dapat menjadi perhatian bagi pemerintah, agar terlahir kembali pencipta lagu anak-anak semaestro AT. Mahmud, yang dapat menceriakan kembali dunia anak-anak Indonesia. (ysg)

No comments:

Post a Comment