“Huuu jrot!!!... Huuu jrot!!!” begitulah teriakan nyaring penjaja keliling tahu gejrot, yang biasa lewat di depan rumahku setiap siang atau sore hari.
Tahu gejrot adalah salah satu kuliner khas Cirebon yang sudah cukup populer. Tahu gejrot kebanyakan dijajakan secara berkeliling. Jika pedagangnya adalah pria biasanya menggunakan pikulan yang terdiri dari 2 wadah besar yang terbuat dari anyaman bambu, berbeda jika pedagangnya adalah perempuan, biasanya hanya membawa satu keranjang kecil yang dilapisi oleh plastik hitam yang dibawa berkeliling di atas kepala.
Tahu gejrot adalah salah satu kuliner andalan Cirebon. Rasanya yang lezat selalu mengundang selera kapanpun kita menyantapnya. Tahu gejrot menggunakan tahu coklat khas Cirebon, yang bentuknya hampir mirip dengan tahu Sumedang yang bagian dalamnya berongga. Cara penyajiannya pun cukup unik. Pertama cabai rawit dan bawang merah akan digerus kasar dalam piring yang terbuat dari tanah liat sebagai cobeknya menggunakan ulegan yang terbuat dari kayu. Kemudian gerusan cabai rawit dan bawang merah tersebut, disiram dengan kuah tahu gejrot yang terbuat dari campuran kecap, air asam dan gula merah. Setelah itu tahu dipotong-potong dan diletakkan ke dalam piring lain yang juga terbuat dari tanah liat.
Setelah tahu siap, kuah tahu gejrot yang telah tercampur dengan gerusan cabai rawit dan bawang merah tadi disiramkan ke atas potongan tahu. Kemudian di salah satu potongan tahu tersebut, ditusukan sebuah tusuk bambu kecil yang berbentuk seperti tusuk gigi, sebagai alat untuk memakannya. Dengan cara penyajian seperti itu, membuat tampilan seporsi tahu gejrot semakin tampak segar di mata dan sangat menggugah selera makan kita.
Rasa kuahnya yang sedap akan terserap ke dalam potongan-potongan tahu, sehingga saat kita memasukkan tahu ke dalam mulut kita dan menggigitnya, kuahnya akan terasa kembali keluar dari dalam tahu dan memberikan sensasi rasa yang luar biasa. Rasanya yang lezat dan porsinya yang tidak mengenyangkan perut, membuat banyak orang menjadi ketagihan dan memburunya sebagai camilan.
Sampai saat ini pedagang tahu gejrot masih cukup mudah dijumpai di seluruh Cirebon, baik kota dan kabupaten. Di manapun tahu gejrot dijajakan, baik secara berkeliling, di food court maupun resto yang terdapat di hotel-hotel. Tampilannya tetap sama, yaitu menggunakan piring tanah liat dan tusuk bambu. Banyak juga yang bilang penyajian menggunakan piring tanah liat dapat menambah lezat rasa tahu gejrot. Harga seporsinya pun cukup murah, di Cirebon sendiri seporsi tahu gejrot hanya seharga Rp 3.000,00 saja. Cukup murah bukan? (ysg)
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
ReplyDeletesedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau